KEUTAMAAN MEMBACA SHALAWAT DI HARI JUM’AT
Hari Jum’at adalah hari yang mulia. Terkabulnya sebagian doa. Barang
siapa yang mau memperbanyak doa pada hari itu, niscaya Allah akan
menurunkan rahmat kepadanya. Dia akan akan diberikan kemuliyaan
disisinya, dan disi para nabi. Diriwatkan dari Abu Amer dari ayahnya.
Dan ayahnya dari neneknya, bahwasannya Rasulullah pernah Bercerita
sebagai berikut:Jumat, 30 September 2011
KEAGUNGAN SHALAWAT
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatnya bershalawat untuk nabi.
Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan
(Qur’an surat-al-ahzab: ayat ke 58).
Imam Bukhari dalam kitab shaihnya pada bagian At-Tafsir menjelaskan, maksud shalawat dari Allah SWT, adalah sanjungan Allah yang terdapat atasnya. Sementara Imam Ja’far Shiddiq membagi pengertian shalawat yaitu:
(Qur’an surat-al-ahzab: ayat ke 58).
Imam Bukhari dalam kitab shaihnya pada bagian At-Tafsir menjelaskan, maksud shalawat dari Allah SWT, adalah sanjungan Allah yang terdapat atasnya. Sementara Imam Ja’far Shiddiq membagi pengertian shalawat yaitu:
1. SHALAWAT DARI ALLAH SWT ADALAH RAHMAT ALLAH SWT.
2. SHALAWAT DARI PARA MALAIKAT ADALAH PENYUCIAN.
3. SHALAWAT DARI MANUSIA ADALAH DO’A.
2. SHALAWAT DARI PARA MALAIKAT ADALAH PENYUCIAN.
3. SHALAWAT DARI MANUSIA ADALAH DO’A.
SEJARAH SINGKAT SHALAWAT NABI MUHAMMAD SAW
Sebuah hadits diriwayatkan sahabat Wahib bin Munabih, bahwasanya Rasulullah Muhammad saw menerangkan, dulu ketika Allah SWT menciptakan nabi Adam As, dan meniupkan roh ke dalam jasadnya, Allah SWT membukakan kedua matanya agar melihat pintu surga. Maka dilihatlah oleh Adam As pintu surga itu. Disana tertulis kalimat Laa ilaaha illallah Muhammadarrasulullah.
Do’a, Bacaan Al-Qur’an, Shadaqoh & Tahlil untuk Orang Mati
Apakah do’a, bacaan Al-Qur’an, tahlil dan shadaqoh itu pahalanya akan
sampai kepada orang mati? Dalam hal ini ada segolongan yang yang
berkata bahwa do’a, bacaan Al-Qur’an, tahlil dan shadaqoh tidak sampai
pahalanya kepada orang mati dengan alasan dalilnya, sebagai berikut:
وَاَنْ لَيْسَ لِلْلاِءنْسنِ اِلاَّ مَاسَعَى
“Dan tidaklah bagi seseorang kecuali apa yang telah dia kerjakan”. (QS An-Najm 53: 39)
Juga hadits Nabi MUhammad SAW:
اِذَامَاتَ ابْنُ ادَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَوْعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ اَوْوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ
“Apakah anak Adam mati, putuslah segala amal perbuatannya kecuali tiga perkara; shadaqoh jariyah, ilmu yang dimanfa’atkan, dan anak yang sholeh yang mendo’akan dia.”
وَاَنْ لَيْسَ لِلْلاِءنْسنِ اِلاَّ مَاسَعَى
“Dan tidaklah bagi seseorang kecuali apa yang telah dia kerjakan”. (QS An-Najm 53: 39)
Juga hadits Nabi MUhammad SAW:
اِذَامَاتَ ابْنُ ادَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَوْعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ اَوْوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ
“Apakah anak Adam mati, putuslah segala amal perbuatannya kecuali tiga perkara; shadaqoh jariyah, ilmu yang dimanfa’atkan, dan anak yang sholeh yang mendo’akan dia.”
Nabi tidak Ridha Umatnya di Neraka
“Ya Allah, izinkan aku memberi syafa’at kepada mereka itu walau mereka hanya punya iman sebesar zarrah.”
Maka Malaikat Jibril pun pergi ke neraka Jahanam.
Dalam mau’izhahnya Habib Ali Zainal Abidin Al-Kaff mengisahkan ihwal Rasulullah SAW mencari umatnya yang masih terselib di neraka.
Nabi tidak Ridha Umatnya di NerakaKetika surga dan neraka telah terkunci, dan semua umat manusia telah dimasukkan ke dalam surga dan neraka sesuai dengan amalannya dan mereka telah menikmati ganjaran atau merasakan hukuman atas apa yang mereka kerjakan dalam waktu yang begitu lama, Allah SWT menanyakan kepada Malaikat Jibril, subhanallah sesungguhnya Allah Mahatahu, “Apakah ada umat Muhammad SAW yang masih tertinggal di dalam neraka?”
Maka Malaikat Jibril pun pergi ke neraka Jahanam.
Langganan:
Postingan (Atom)